Sabtu, 28 April 2012

Mungkin Gue Siap

Akhir-akhir ini ada sedikit kekacauan. Di sini. Di dalem hati gue. Bahkan itu memunculkan satu pertanyaan besar tentang hubungan gue kedepannya, hubungan dua hati yang sedang gue rajut pelan-pelan. Bukan berantem, bukan ngambek-ngambekan. Lebih hebat dari itu.

Marah karena sms gak dibales-bales sama gue? Ah, lebih besar dari itu. Atau gue yang kayak kebo mati kalo lagi mau ditelpon? Umh, gak sesepele itu.

Tapi, Pacaran Jarak Jauh…

Minggu, 25 Maret 2012

Tak Berjudul (Lagi)

Sebelumnya maaf. Kepadamu wanita. Karena aku semena-mena meneriakkan perasaanku lewat tulisan ini. Aku tak bisa mencegahnya. Aku hanya membiarkan jari-jari ini menari di atas keyboard. Menyalurkan apa yang hatiku rasakan. Hentakkannya begitu kuat. Deras. Menghujam beberapa batu keras yang bernama malu. Meluluhlantakkannya hingga terciptalah sebuah karya. Untukmu. Hanya untukmu.

Kamis, 29 September 2011

Keuangan Anak Kos

Menurut gue, kalo ngomongin masalah duit emang sensitif banget. Banyak orang pasti punya pikiran yang sama. Gak percaya?! Tanya temen-temen gue yang udah temenan bertahun-tahun tapi kalo masalah utang duit pasti masih nagih-nagih atau ditanya-tanyain masalah utangnya. Jangankan temen, sama sodara sendiri juga banyak yang perhitungan banget kalo masalah duit. Begitulah. Tapi bukan itu yang mau gue bahas, masih tentang uang tapi beda sudut pandang. Ini tentang keuangan anak kuliah yang merantau keluar kota alias anak kos.

Berdasarkan pengalaman gue dan beberapa temen, duit anak kos tuh bisa dilihat tiap bulan, terbagi menjadi tiga bagian. Sepertiga bulan pertama, sepertiga bulan kedua, dan sepertiga terakhir. Gak mesti dalam satu bulan, tapi hitungannya 30 hari dari semenjak dapet kiriman duit atau beasiswa turun.