Sebelumnya maaf. Kepadamu wanita. Karena aku semena-mena meneriakkan perasaanku lewat tulisan ini. Aku tak bisa mencegahnya. Aku hanya membiarkan jari-jari ini menari di atas keyboard. Menyalurkan apa yang hatiku rasakan. Hentakkannya begitu kuat. Deras. Menghujam beberapa batu keras yang bernama malu. Meluluhlantakkannya hingga terciptalah sebuah karya. Untukmu. Hanya untukmu.
Jika boleh, ingin kuteriakkan satu kata malam ini. Namamu. Agar angin malam yang menusuk tubuh ini tau, ada sesuatu yang menerpa tubuhku lebih kencang daripadanya.
Jika boleh, ingin ku teriakkan Namamu sekali lagi. Agar bulan tau, ada sesuatu yang menyinariku lebih hangat daripadanya malam ini.
Jika boleh, Namamu. Ya Namamu. Ah Sudahlah…
Kau tau apa itu wanita? Sesuatu itu bernama Rindu. Aku merindukanmu hingga perasaan ini sakit. Sakit dan bahagia. Beritahu aku, merindukah pula engkau?
Hmm sebagian dari mereka diluar sana, yang memiliki perasaan sama denganku saat ini, aku bias merasakannya. Karena getaran itu sama. Maksudku, sangat jelas. Bahkan kau akan tau hanya dengan melihat bayangan seseorang untuk mengetahui apakah dia merindukan seseorang atau tidak. Dan begitulah aku sekarang.
Ketika kau membaca ini, berjanjilah! Jangan tertawakan aku dan perasaan konyolku ini. Aku hanya ingin menyenangkan diriku sendiri. Setidaknya, ingin merasa lebih baik dengan menuliskannya disini. Karena aku belum bisa menatap wajahmu saat ini. Menggenggam tanganmu lagi hingga telapak kita berpeluh dan terasa pegal. Aku suka bagian itu. Tapi jujur. Aku lebih menyukai bagian dimana kau hanya terpejam ketika aku kecup keningmu. Itu indah. Dan juga lucu. Ya lucu, karena tiga detik setelah itu kau dan aku sama-sama tersenyum dan tersipu. Dan susah untuk memulai kembali pembicaraan sebelum itu.
Yah kenyatannya, aku disini malam ini. Bukan disampingmu.
Sebaiknya kucukupkan sudah. Aku hanya ingin kau menelusuri rindu ini lebih jauh. Mengaitkannya dengan perasaanmu. Semoga kau merindukanku disana. Walaupun aku tau, kau pasti merindukanku. Aku yakin. Sangat yakin.
Terima kasih wanita. Kaulah perasaan yang tertuang didalam tulisan ini. Selamat tidur sayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar