-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seperti kebiasaan lama Gue. Ini cuma
kegundahan hati, yang (masih)bisa dipertanggung jawabkan isinya. Masih gak jelas, semrawutan, tapi tetep sarat makna. Gak lain gak bukan karena gue gak terlalu hebat buat tulisan yang kalo dibaca bisa buat elo-elo pada bilang,"Eh loe puitis bgt sie...", atau "Loe jago ya bikin kata-kata gitu", bisa juga "Mirip Chairil Anwar ya." Nggak kayak gitu.
As u know...yang buat ini cuma Fadyan Hilman. Gue seorang.
Entahlah...akhir-akhir ini jarang gue bisa bentukin bibir gue nyungging kanan kiri alias senyum. Bukannya gak bahagia, gue bahagia. Tapi, ada yang kurang di sana.
Gue iri sama temen-temen gue yang masih punya (banyak)cara buat hidup. Mungkin gue kebanyakan ngomong. Membual. Gak ada hasil. Mungkin.
Bisa juga, kegalauan yang gue alamin ini gara-gara kisah cinta gue yang berakhir tragis. Ehm...bukan kisah cinta. Lebih tepatnya 'pengharapan' gue yang cuma sepihak, jadi gak pantes disebut kisah 'cinta'. Hffffft. Kalo gue nengok ke sebelah kanan, ada beberapa temen senasib gue yang (lebih)beruntung. Ada yang bak gayung bersambut, menjalani satu hari penuh dengan rasa macem2, ngerasain deg-degan, seneng, dkk kalo inget2 pacar. fcuk! Atau ada juga yang memang gak dapet cintanya. Tapi dapet pengakuan yang begitu berarti dari orang yang dia cinta, dan itu mungkin menjadi sangat luar biasa bagi gue yang (hanya)selalu jadi 'pengejar', terjatuh dan menyerah. Mungkin.
Oiya...Pernah denger orang yang sukses tapi dicerca, dimaki, menelan kehinaan bulat-bulat sebelum menapaki kesuksesannya...gue berharap jadi seperti itu. Gue udah nyiapin hati n' diri gue untuk mengecewakan orang-orang yang berharap banyak ke gue karena gak suka langkah yang gue ambi nantil. Karena ini jalan hidup yang gue pilih nanti. Karena mungkin keputusan gue akan mengecewakan banyak pihak. Mungkin.
Gue mulai ngerti alasan orang2 yang putus asa lari pake narkoba. Tapi jangan JUDGE gue kalo sewaktu2 gue bakal pake barang haram itu. Ini cuma pengertian gue terhadap perasaan putus asa mereka yang salah arah. Kegalauan gue gak bakal terisi hal-hal Bast??d kayak gitu. Yang (masih)gue percaya cuma hal-hal fun, atau kegilaan gue yang muncul tiba-tiba. Mungkin juga rokok, sesuatu yang banyak orang akan gak suka kalo (tahu)udah gue sentuh. Mungkin.
Entahlah...lagi-lagi gue harus ngerubah paradigma gue terhadap hal-hal yang gue anggap 'mengganggu'. Gue tipe orang yang susah merubah pandangan. Terkadang ini bisa bikin semua sulit. Banyak yang frustasi, tapi gue bukan frustasi. Cuma lebih dari sebuah kegalauan tak berujung. Menyeret gue semakin dalam, memaksa gue menjatuhkan badan, mendorong gue ngejilatin semua asem pahit kehidupan. Mungkin itu cobaan calon orang sukses. Mungkin.
Rasanya, gue butuh SESUATU yang secara ajaib mengangkat gue dari tempat gue berpijak sekarang.
Apa atau Siapa. Entah.
Kapan dan Di mana gue menemukannya. Gak tahu.
Cuma waktu yang bisa gue percaya.
Maaf. Omongan dan kelakuan gue ngaco. Terkadang gue bertindak di luar batas. Udah terbiasa orang2 ngernyitin dahi, geleng2 kepala ,ngeliat atau ngedenger gue bertingkah (aneh)kayak gini. Sekali lagi gue cuma bisa menghibur diri. Mungkin ini cobaan untuk calon orang sukses. Mungkin.
Fady,
Depok, 2010, 25th of Sept.
04.48 wib
there's another chance for me outside. hope so.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah berselang beberapa hari. Banyak komentar-komentar dari temen-temen. Ada yang merasa memiliki cerita yang sama, menghibur, menyemangati, bercanda, dan sebagainya. Tersulut motivasi, tapi itu tak cukup memutihkan jiwa gue yang terlanjur hitam pekat. Memudarkan mimpi gue sendiri. Menyedihkan.
kegundahan hati, yang (masih)bisa dipertanggung jawabkan isinya. Masih gak jelas, semrawutan, tapi tetep sarat makna. Gak lain gak bukan karena gue gak terlalu hebat buat tulisan yang kalo dibaca bisa buat elo-elo pada bilang,"Eh loe puitis bgt sie...", atau "Loe jago ya bikin kata-kata gitu", bisa juga "Mirip Chairil Anwar ya." Nggak kayak gitu.
As u know...yang buat ini cuma Fadyan Hilman. Gue seorang.
Entahlah...akhir-akhir ini jarang gue bisa bentukin bibir gue nyungging kanan kiri alias senyum. Bukannya gak bahagia, gue bahagia. Tapi, ada yang kurang di sana.Gue iri sama temen-temen gue yang masih punya (banyak)cara buat hidup. Mungkin gue kebanyakan ngomong. Membual. Gak ada hasil. Mungkin.
Bisa juga, kegalauan yang gue alamin ini gara-gara kisah cinta gue yang berakhir tragis. Ehm...bukan kisah cinta. Lebih tepatnya 'pengharapan' gue yang cuma sepihak, jadi gak pantes disebut kisah 'cinta'. Hffffft. Kalo gue nengok ke sebelah kanan, ada beberapa temen senasib gue yang (lebih)beruntung. Ada yang bak gayung bersambut, menjalani satu hari penuh dengan rasa macem2, ngerasain deg-degan, seneng, dkk kalo inget2 pacar. fcuk! Atau ada juga yang memang gak dapet cintanya. Tapi dapet pengakuan yang begitu berarti dari orang yang dia cinta, dan itu mungkin menjadi sangat luar biasa bagi gue yang (hanya)selalu jadi 'pengejar', terjatuh dan menyerah. Mungkin.
Oiya...Pernah denger orang yang sukses tapi dicerca, dimaki, menelan kehinaan bulat-bulat sebelum menapaki kesuksesannya...gue berharap jadi seperti itu. Gue udah nyiapin hati n' diri gue untuk mengecewakan orang-orang yang berharap banyak ke gue karena gak suka langkah yang gue ambi nantil. Karena ini jalan hidup yang gue pilih nanti. Karena mungkin keputusan gue akan mengecewakan banyak pihak. Mungkin.
Gue mulai ngerti alasan orang2 yang putus asa lari pake narkoba. Tapi jangan JUDGE gue kalo sewaktu2 gue bakal pake barang haram itu. Ini cuma pengertian gue terhadap perasaan putus asa mereka yang salah arah. Kegalauan gue gak bakal terisi hal-hal Bast??d kayak gitu. Yang (masih)gue percaya cuma hal-hal fun, atau kegilaan gue yang muncul tiba-tiba. Mungkin juga rokok, sesuatu yang banyak orang akan gak suka kalo (tahu)udah gue sentuh. Mungkin.
Entahlah...lagi-lagi gue harus ngerubah paradigma gue terhadap hal-hal yang gue anggap 'mengganggu'. Gue tipe orang yang susah merubah pandangan. Terkadang ini bisa bikin semua sulit. Banyak yang frustasi, tapi gue bukan frustasi. Cuma lebih dari sebuah kegalauan tak berujung. Menyeret gue semakin dalam, memaksa gue menjatuhkan badan, mendorong gue ngejilatin semua asem pahit kehidupan. Mungkin itu cobaan calon orang sukses. Mungkin.
Rasanya, gue butuh SESUATU yang secara ajaib mengangkat gue dari tempat gue berpijak sekarang.
Apa atau Siapa. Entah.
Kapan dan Di mana gue menemukannya. Gak tahu.
Cuma waktu yang bisa gue percaya.
Maaf. Omongan dan kelakuan gue ngaco. Terkadang gue bertindak di luar batas. Udah terbiasa orang2 ngernyitin dahi, geleng2 kepala ,ngeliat atau ngedenger gue bertingkah (aneh)kayak gini. Sekali lagi gue cuma bisa menghibur diri. Mungkin ini cobaan untuk calon orang sukses. Mungkin.
Fady,
Depok, 2010, 25th of Sept.
04.48 wib
there's another chance for me outside. hope so.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah berselang beberapa hari. Banyak komentar-komentar dari temen-temen. Ada yang merasa memiliki cerita yang sama, menghibur, menyemangati, bercanda, dan sebagainya. Tersulut motivasi, tapi itu tak cukup memutihkan jiwa gue yang terlanjur hitam pekat. Memudarkan mimpi gue sendiri. Menyedihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar